Sunday 6 February 2011

Untuk Yang Tersayang

Sayangku,
Setia itu tak selalu indah meski begitu mulia terukir di relung jiwa,
Cinta itu perih ketika harus tak bersama,
Rindu menjadi sakit hati yang tak terobati kala hadir melanda,
Dan air mata akan menjadi bahagia ketika kau ada.

Sayangku,
Senja ini mentari melambai untuk ke peraduannya, dan esok ia kan datang lagi,
Rembulan pun datang untuk pergi esok dini,
Dan ketika kau pun pergi dengan meningalkan titik tangis,
Aku pun tahu, bak rembulan, bagai matahari, akan ada esok saat pelukmu merengkuh hatiku kembali,
Akan ada esok saat kau cium dan pagut seluruh jiwaku bersamamu,
Dan akan ada lagi tawa yang mengusir sembilu.

Sayangku,
galaumu adalah gundahku,
Tangismu adalah dukaku,
Dan tawamu adalah bahagiaku.

Jikalau aku harus jauh dari kalian, bukan untuk siapa-siapa,
Jikalau aku tak bersama kalian juga bukan karena siapa-siapa,
Dan jika aku tak dapat mencium kalian, juga bukan karena tak kuasa.

Sayangku,
Jadikanlah malam dan siangmu selalu indah karena dimanapun engkau, selalu ada doa untuk kalian,
Tak perlu ada yang pergi dan yang dinanti, karena aku selalu ada untuk kalian,
Dan tak perlu menangis, karena mentari pasti akan terbit lagi esok hari.

College Green, 9 Agustus 2010

No comments: