Senja ini semakin sepi,
Lampu kota, lalu lalang deru mesin kendaraan, TV dan berbagai perangkat modern itu tak jadikan hatiku ramai,
Sepi, tetap sepi dan sunyi,
Yang terus ku nikmati.
Lembar demi lembar cerita itu muncul kembali,
Berputar-putar dan seolah ingin keluar dari batok kepala ini,
Ada sedih, bangga, bahagia, duka, kecewa dan sejuta rasa yang tak tergambar oleh kata-kata,
Tak ada kata, tanpa cerita, sepi, sunyi dan senyap.
Mungkin tak ada lagi ruang di rongga kepalaku untuk mereka berputar dan menari, hingga akhirnya mereka pun terbang melesat jauh,
Jauh, tinggalkan aku yang kian kosong tanpa cerita itu,
Saat ku dengar rintik hujan yang kian deras,
Rintik air itu pun tak mampu lenyapkan sepi itu.
Angin kencang, hujan deras dan petir bersahutan,
Tapi kalian tetap terbang, jauh dan jauh meninggalkan aku yang kosong,
Apakah kalian baik-baik saja terbang di tengah hujan?
Tidakkah kalian kedinginan dan terberai oleh angin kencang yang menghempas butir-butir kecil kalian?
Mengapa kalian tidak kembali saja?
Bukankah ruangan ini jauh lebih hangat dari pada alam terbuka di luar sana?
Dan sejuta pertanyaan lain tentang kalian, cerita-cerita lalu yang terus terbang di alam bebas.
Yah, mereka memang bukan aku,
Yang selau dibatasi oleh ruang dan waktu,
Mereka bisa kemana saja, dan menjadi milik siapa saja,
Mereka boleh hinggap pada setiap jiwa dan menjadi bagian dari hidup siapa saja.
Mungkin memang saatnya kau pergi,
Karena cerita memang datang dan pergi,
Ada yang lalu , ada yang sedang ada, dan ada yang akan terjadi,
Semua silih berganti.
Saturday, 29 January 2011
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment